Antropologi Pendidikan
Observasi Sekolah Menengah Atas
(SMA) Di Salah Satu Wilayah Bogor
Pada hari rabu tanggal 10
januari 2018 saya memulai melakukan pengamatan atau observasi ke salah satu
Sekolah Menengah Atas (SMA) di Wilayah Bogor. Saya melakukan pengamatan itu
selama 16 jam di sekolah tersebut, Saya dengan menggunakan sepeda motor bebek saya
sampe pada sekolah tersebut pada jam 08.00 WIB. aku mengijak kan kaki saya ke
halaman sekolah tersebut perlahan melangkahkan memasuki sekolah, saya melihat
sekolah itu suda sepi ternyata para pelajar sudah memasuki ruang kelas
masing-masing meraka sudah memulai pelajaran, perlahan aku melangkah menemui
penjaga sekolah "assalamualaikum pak, saya rido ingin mengamati sekolah
ini untuk beberapa hari ini" satpam"walaikum salam dek udah ijin
sebelumnya?" saya"oh sudah pak kemarin saya sudah ijin untuk penelitian
ini" satpam"oh kalo begitu silahkan" saya"disini mulai
belajarnya jam berapa ya pak ?" Satpam "disini masuk sekolah
jam 06.45"
Di sekolah yang saya amati
ternyata masuk untuk kegiatan belajar mengajar di mulai dari jam 06.45
dan ketika saya mulai untuk
melakukan wawancara kebeberapa siswa disana, saya menanyakan kegiatan apa yang
pertama dilakukakan pada saat di kelas, siswa tersebut menjawab ternyata
pertama kali kegiatan di kelas itu dimulai adalah dengan membaca tadarus
terlebih dahulu sebelum dimulainya proses kegiatan belajar mengajar. Dan
setelah itu saya menanyaka lagi kepada murid itu apa yang dirasakan oleh
murid tentang pendidikan yang ada disekolah sekarang, yang murid rasakan adalah
pendidikan sekarang lebih rumit dari sebelum-sebelumnya, karena di sekolah
tersebut memakai kurikulum 2013. Menurut murid tentang kurikulum 2013 adalah
suatu kurikulum yang membuat mereka rumit, dikarenakan kurikulum tersebut hanya
murid saja yang aktif ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas dan
peran guru ketika mengajar hanya memperhatikan muridnya saja atau hanya
menjelaskan yang sulit dimengerti oleh muridnya, karena proses belajarnya
dengan cara mempresentasikan judul atau materi pelajaran oleh murid. Menurut
murid proses kegiatan belajar mengajar yang lebih kondusif adalah dengan cara
guru sebagai pengajar harus terlebih dahulu melakukan menjelaskan tentang
materi pelajaran yang ingin dibahas. Karena apabila murid terlebih dahulu yang
menjelaskan materi tersebut, murid merasakan kesulitan untuk memahami materi
itu dan juga murid itu harus bisa menjelaskan kepada para pendengar atau
temannya yang sedang memperhatikan presentasi itu. Menurut murid kelebihan dari
kurtilas itu atau kurikulum 2013 adalah murid bisa lebih aktif untuk belajar di
kelas, dan murid dapat belajar berbicara di depan para pendengar atau audience.
tidak hanya itu, ketika saya melihat di waktu masih kegiatan belajar mengajar
di kelas ternyata tidak sedikit atau ada beberapa murid yang keluar kelas pada
saat itu, dan ketika saya tanya kepada murid tersebut, murid itu beralasan
untuk pergi ke kamar mandi, karena kata murid itu, dia ingin cuci muka supaya
tidak ngantuk dalam belajar di kelasnya.
dan ketika saya menanyakan ke
murid itu, tentang program sekolah yang sekarang ini lagi booming yaitu program
Full days school, murid itu seperti mengeluh karena menurutnya program full
days school itu hanya merasakan lelahnya saja, karena kata murid itu semakin
lama belajar di kelas hanya semakin tidak fokus untuk menyerap ilmu yang di
berikan oleh guru, dan lagi murid itu mengeluh walaupun sudah adanya full days
school tetapi tugas rumah yang dari sekolah tetap ada, lalu menurut murid itu
adanya program Full Days School dia merasakan kurang berinterkasi dengan teman
yang di dekat rumahnya, dan interekasi dengan keluarganya berkurang. Saya menanyakan
kepada murid tersebut pulang sekolah disana yaitu jam 16.00 WIB
saya pada hari itu melakukan pengamatan hanya sampai jam
14.30 karena besoknya pada hari kamis
tanggal 11 januari 2018 saya harus balik lagi ke sekolah tersebut untuk
melakukan pengamatan lagi.
Ketika hari kamis jam 06.30 saya sudah standby di depan gerbang
sekolah itu dan saya melihat dari para murid dan para guru berbondong-bondong
memasuki kelas. Dan ketika sudah masuk sekolah saya mulai melakuan wawancara
lagi ke salah satu guru yang ada disitu, saya di situ permulaan berkenalan
dengan guru tersebut, guru tersebut bernama bu
Rika, beliau alumni dari Universitas Pendidikan yang ada di Bandung,
saya menanyakan tentang pandangan guru terhadap program full days school
tersebut, dan guru tersebut memandang hal yang serupa seperti murid yang kemaren
yang sudah wawancara, tetapi guru itu berpendapat baahwa program ini ada hal
positif nya, karena program full days tersebut akan diakan dengan memasukan
kegiatan-kegiatan belajar tentang keagaamaan atau kerohanian, supaya
murid-murid tersebut tidak melakukan ke hal-hal yang negative diluar sana. Karena
yang di lihat oleh guru tersebut di luar sana pergaulan itu sudah teramat
sangat bebas dan para guru juga sangat khawatir dengan adanya itu, maka di
sekolah tersebut akan mengadakan pelajaran agama yang ditambahkan kepada para
murid.