Minggu, 14 Januari 2018

Hasil Observasi di Salah Satu Sekolah Wilayah Bogor

Antropologi Pendidikan
Observasi Sekolah Menengah Atas (SMA) Di Salah Satu Wilayah Bogor

Pada hari rabu tanggal 10 januari 2018 saya memulai melakukan pengamatan atau observasi ke salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Wilayah Bogor. Saya melakukan pengamatan itu selama 16 jam di sekolah tersebut, Saya dengan menggunakan sepeda motor bebek saya sampe pada sekolah tersebut pada jam 08.00 WIB. aku mengijak kan kaki saya ke halaman sekolah tersebut perlahan melangkahkan memasuki sekolah, saya melihat sekolah itu suda sepi ternyata para pelajar sudah memasuki ruang kelas masing-masing meraka sudah memulai pelajaran, perlahan aku melangkah menemui penjaga sekolah "assalamualaikum pak, saya rido ingin mengamati sekolah ini untuk beberapa hari ini" satpam"walaikum salam dek udah ijin sebelumnya?" saya"oh sudah pak kemarin saya sudah ijin untuk penelitian ini" satpam"oh kalo begitu silahkan" saya"disini mulai belajarnya jam berapa ya pak ?"  Satpam "disini masuk sekolah jam 06.45"
Di sekolah yang saya amati ternyata masuk untuk kegiatan belajar mengajar di mulai dari jam 06.45
dan ketika saya mulai untuk melakukan wawancara kebeberapa siswa disana, saya menanyakan kegiatan apa yang pertama dilakukakan pada saat di kelas, siswa tersebut menjawab ternyata pertama kali kegiatan di kelas itu dimulai adalah dengan membaca tadarus terlebih dahulu sebelum dimulainya proses kegiatan belajar mengajar. Dan setelah itu saya menanyaka lagi kepada murid itu apa yang dirasakan oleh murid tentang pendidikan yang ada disekolah sekarang, yang murid rasakan adalah pendidikan sekarang lebih rumit dari sebelum-sebelumnya, karena di sekolah tersebut memakai kurikulum 2013. Menurut murid tentang kurikulum 2013 adalah suatu kurikulum yang membuat mereka rumit, dikarenakan kurikulum tersebut hanya murid saja yang aktif ketika proses kegiatan belajar mengajar di kelas dan peran guru ketika mengajar hanya memperhatikan muridnya saja atau hanya menjelaskan yang sulit dimengerti oleh muridnya, karena proses belajarnya dengan cara mempresentasikan judul atau materi pelajaran oleh murid. Menurut murid proses kegiatan belajar mengajar yang lebih kondusif adalah dengan cara guru sebagai pengajar harus terlebih dahulu melakukan menjelaskan tentang materi pelajaran yang ingin dibahas. Karena apabila murid terlebih dahulu yang menjelaskan materi tersebut, murid merasakan kesulitan untuk memahami materi itu dan juga murid itu harus bisa menjelaskan kepada para pendengar atau temannya yang sedang memperhatikan presentasi itu. Menurut murid kelebihan dari kurtilas itu atau kurikulum 2013 adalah murid bisa lebih aktif untuk belajar di kelas, dan murid dapat belajar berbicara di depan para pendengar atau audience. tidak hanya itu, ketika saya melihat di waktu masih kegiatan belajar mengajar di kelas ternyata tidak sedikit atau ada beberapa murid yang keluar kelas pada saat itu, dan ketika saya tanya kepada murid tersebut, murid itu beralasan untuk pergi ke kamar mandi, karena kata murid itu, dia ingin cuci muka supaya tidak ngantuk dalam belajar di kelasnya.
dan ketika saya menanyakan ke murid itu, tentang program sekolah yang sekarang ini lagi booming yaitu program Full days school, murid itu seperti mengeluh karena menurutnya program full days school itu hanya merasakan lelahnya saja, karena kata murid itu semakin lama belajar di kelas hanya semakin tidak fokus untuk menyerap ilmu yang di berikan oleh guru, dan lagi murid itu mengeluh walaupun sudah adanya full days school tetapi tugas rumah yang dari sekolah tetap ada, lalu menurut murid itu adanya program Full Days School dia merasakan kurang berinterkasi dengan teman yang di dekat rumahnya, dan interekasi dengan keluarganya berkurang. Saya menanyakan kepada murid tersebut pulang sekolah disana yaitu jam 16.00 WIB
saya pada hari itu melakukan pengamatan hanya sampai jam 14.30  karena besoknya pada hari kamis tanggal 11 januari 2018 saya harus balik lagi ke sekolah tersebut untuk melakukan pengamatan lagi.

Ketika hari kamis jam 06.30 saya sudah standby di depan gerbang sekolah itu dan saya melihat dari para murid dan para guru berbondong-bondong memasuki kelas. Dan ketika sudah masuk sekolah saya mulai melakuan wawancara lagi ke salah satu guru yang ada disitu, saya di situ permulaan berkenalan dengan guru tersebut, guru tersebut bernama bu  Rika, beliau alumni dari Universitas Pendidikan yang ada di Bandung, saya menanyakan tentang pandangan guru terhadap program full days school tersebut, dan guru tersebut memandang hal yang serupa seperti murid yang kemaren yang sudah wawancara, tetapi guru itu berpendapat baahwa program ini ada hal positif nya, karena program full days tersebut akan diakan dengan memasukan kegiatan-kegiatan belajar tentang keagaamaan atau kerohanian, supaya murid-murid tersebut tidak melakukan ke hal-hal yang negative diluar sana. Karena yang di lihat oleh guru tersebut di luar sana pergaulan itu sudah teramat sangat bebas dan para guru juga sangat khawatir dengan adanya itu, maka di sekolah tersebut akan mengadakan pelajaran agama yang ditambahkan kepada para murid.